Katakan Tidak Pada Hoaks
Memang tidak bisa dipungkiri kini berita hoaks itu beredar dengan sangat mudahnya di media terutama di sosial media dan situs berita. Menurut KBBI (Liputan6, 10/01/19). Hoaks adalah berita bohong atau berita tidak bersumber. Berdasarkan mudahnya Bulelengkab.go.id (09/01/19). Hoaks adalah informasi palsu, berita bohong, atau fakta yang diplintir atau direkayasa untuk tujuan lelucon hingga serius (politis). Dari definisi tersebut kita bisa menyimpulkan bahwa hoaks merupakan berita yang tidak tentu kebenarannya.
Hoaks semakin menyebar di kalangan masyarakat, beberapa contoh hoaks sangat viral salah satunya berita hoaks dari Ratna Sarumpaet. Menurut Detik.com (19/12/18). Kominfo merilis data 10 konten hoaks atau bohong paling berdampak sepanjang 2018. Hoaks paling berdampak nomor satu adalah kebohongan penganiayaan Ratna Sarumpaet. Menurut Liputan6 (14/10/19). Masyarakat diminta jangan termakan isu mengenai Revisi Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (UU Ketenagakerjaan) yang beredar di media sosial. Isu itu tidak benar dan yang harus diketahui adalah draft revisi UU Ketenagakerjaan belum ada.
Masifnya penyebaran informasi palsu atau hoaks terutama di media sosial semakin mengkhawatirkan. Dampak dari berita hoaks sangatlah merugikan. Menurut Boc (20/06/19). Hoaks bisa memicu perpecahan, baik itu antar individu maupun antar kelompok tertentu. Menurut Kompas.com (08/10/19). Dalam sebuah studi, para psikolog sepakat bahwa berita hoaks bisa memberikan dampak buruk pada kesehatan mental, seperti post-traumatic stress syndrome (PTSD), menimbulkan kecemasan, sampai kekerasan. Dampak dari berita hoaks sangat berbahaya bagi kesehatan maupun kehidupan sehari hari.
Maraknya penyebaran berita hoaks tentu menjadi perhatian pemerintah. Meski demikian, masyarakat tentunya perlu bijak dalam menerima dan menyebarkan informasi. Berdasarkan Kompas.com (07/11/18). Pemerintah berupaya mengurangi penyebaran hoaks dengan cara menyusun Undang-Undang yang didalamnya mengatur sanksi bagi pengguna internet yang turut menyebarkan konten negatif. Berdasarkan Laporan Kumparan (20/04/19). Beberapa mengatasi berita hoaks yaitu cari informasi dulu, tahan diri untuk komentar dan share, laporkan berita atau informasi hoaks tersebut.
Hoaks merupakan salah satu berita tanpa adanya kebenaran yang pasti, hoaks juga merupakan salah satu berita yang mudah menyebar di kalangan media sosial. Hoaks juga menyebabkan dampak yang merugikan seperti kecemasan, ketakutan terhadap pengguna media sosial. Oleh sebab itu maka di anjurkan tidak tergesa-gesa untuk menyebarkan atau membagikan sebuah berita yang belum pasti. Jadilah pengguna media sosial yang teliti dan cermat.
Daftar Pustaka
Bulengkab (2019). Pengertian Hoaks dan Ciri-cirinya. Pada www.bulengkab.go.id. diakses pada 22 Oktober 2019. Pukul 08.45 WIB.
Boc (2019). Dampak dan Penyebab Orang Sebarkan Berita Hoaks. Pada www.boc.com. diakses pada 22 Oktober 2019. Pukul 09.20 WIB.
Detik (2019). Kominfo Rilis 10 Hoaks Paling Berdampak di 2018, Ratna Sarumpaet Nomor 1. Pada www.detik.com. diakses pada 22 Oktober 2019. Pukul 10. 15 WIB.
Kompas (2019). Dampak Buruk Berita Hoaks Pada Kesehatan Mental. Pada @www.kompas.com. diakses pada 22 Oktober 2019. Pukul 10.45 WIB.
Kompas (2019). Cara Cerdas Mencegah Penyebaran Hoaks di Media Sosial. Pada www.kompas.com. diakses pada 22 Oktober 2019. Pukul 11.15 WIB.
Kumparan (2019). Bagaimana Cara Mengatasi Berita Hoaks di Media Sosial. Pada www.kumparan.com. diakses pada 22 Oktober 2019. Pukul 11.35 WIB.
Liputan (2019). Hoaks Adalah ciri-ciri dan cara mengatasinya di dunia maya dengan mudah. Pada www.liputan.com. diakses pada 22 Oktober 2019. Pukul 12.10 WIB.
Liputan (2019). Jangan Termakan Isu Kemanker RUU Ketenagakerjaan Belum Ada. Pada www.liputan.com. diakses pada 22 Oktober 2019. Pukul 12.45 WIB.
Komentar
Posting Komentar