Review Film Jalani Aja
Film "Jalani Aja" adalah sebuah film yang ditulis oleh Joko Anwar film ini menceritakan tentang 4 sekawan yaitu Dwika Putra sebagai Topan, Ernest Samudra sebagai Rendy, Andriandy sebagai Guru Ryan, Gianluigi CHI sebagai Dondi yang pergi berpetualang di hutan. Saat mereka berada di hutan mereka melihat jamur lalu memakannya, mereka tidak sadar bahwa jamur itu mengandung racun. Tak lama dari itu mereka merasa mual dan mengalami keracunan hingga pingsan.
Pak Budiman dan istrinya yang merupakan warga setempat melihat mereka keracunan, pak Budiman dan istrinya lalu membawa mereka ke rumahnya untuk ditolong dan diobati hingga racun tersebut hilang dari tubuh mereka. Saat mereka sadar pak Budiman pun menyuruh mereka makan. Mereka ber-4 makan dengan sangat lahap dan menikmati hidangan tersebut, salah satu diantara mereka ada yang mengatakan bahwa makanan itu sangat enak dan memberikan ide untuk membuka warung makan. Selesai makan mereka mengucapkan terima kasih kepada pak Budiman dan istrinya atas pertolongannya dan mereka bertanya "Ini bagaimana kami membalasnya?" Pak Budiman menjawab "Nanti, kalau seandainya bapak panggil ke sini datang ya!". Lalu mereka berpamitan dan pulang.
Setelah kejadian itu hidup mereka menjadi teratur. Pada akhirnya pak Budiman meminta mereka untuk datang dan mereka berkumpul untuk pergi ke tempat pak Budiman. Mereka pergi mengendari mobil pas di jalan mereka tersesat dan akhirnya mereka melihat ada mobil lewat dan mereka mengikuti mobil itu, ternyata mereka malah lebih tersesat dan tiba-tiba ada mobil truk di belakang lalu mengklakson dan salah satu dari mereka mengeluarkan kepala dari jendala mobil lalu berteriak ke mobil truk tersebut, lalu mereka di kejar oleh truk itu sampai mereka di jalan yang bertempatan langsung dengan bibir jurang, mereka mengemudi dengan sangat laju tiba-tiba ada seseorang yang ingin menyebrang mereka pun terkejut sampai mobil mereka oleng sehingga mobil mereka berada di tepi jurang lalu mobil mereka terjun ke jurang yang tenyata jurang itu tersambung dengan jalan yang ingin mereka tuju. Di perjalanan mereka merasa lapar, lalu mereka berhenti di sebuah warung makan yang ternyata adalah milik pak Budiman dan buk Budiman yang 7 tahun lalu membantu mereka.
Komentar
Posting Komentar